WARTA

Pengijazahan Sanad: Pentingnya Sebuah Tautan Ilmu Yang Kuat

durrotuaswaja.net, Semarang – Selain Khotmil Quran bil Ghoib, Pengajian Akbar dalam rangka Haflah Akhirissanah tahun ini untuk pertama kalinya juga menyelenggarakan Pengijazahan Sanad yang diberikan langsung oleh KH. Ahmad Marwazie Al Batawi di halaman Pondok Pesantren Durrottu Aswaja (5/4).

Sebelum berjalannya pengijazahan, Kyai Marwazie menjelaskan bagaimana pentingnya memiliku ilmu dengan sanad atau riwayat ilmu itu sendiri. Beliau menukil dari pendapat Ibnu Al Mubarok mengenai pentingnya memiliki sanad.

Laula al isnad la qola man sya a, ma sya a. Kalau seandainya bukan karena sanad dalam suatu ilmu tersebut, seseorang akan mengatakan apa yang dikehendaki atas sesuatu yang dikehendaki”.

“karena itulah perlunya originalitas daripada tautan ilmu itu sendiri memiliki mata rantai yang kuat apalagi masalah Hadist, apalagi juga Al Quran” tambah beliau.

KH. Ahmad Marwazie Al Batawi sendiri merupakan salah satu murid dari Syekh Muhammad Yasin bin Isa Al Fadani Al Makki sang musnid ad Dunya. Seperti apa yang disampaikan dalam pembukaan sambutan Kiai Agus Ramadhan.

“KH. Ahmad Marwazie merupakan murid dari musnidud dunya Syeikh Muhammad Yasin bin Isa Al Fadani. Kalau menurut guru saya beliau adalah salah satu muhaddits terbesar fi hadza zaman karena banyaknya karangan beliau mengenai hadits”.

Tradisi pengijazahan yang sudah jarang diadakan ini pun menjadi perhatian khusus pengasuh Ponpes Durrotu Aswaja Kiai Agus Ramadhan dalam mengundang Kiai Marwazie untuk melakukan pengijazahan.

“Kita sengaja mentradisikan kembali pengijazahan seperti ini karena tradisi semacam ini di pondok NU itu kapasitasnya masih kecil. Sedangkan di India dan pondok selain NU masih banyak dilakukan” penjelasan dari sambutan Kiai Agus Ramadhan.

Prosesi pengijazahan dilaksanakan dalam dua sesi. Pertama, pengijazahan kitab Al Arbain An Nawawi dilaksanakan pada Sabtu malam 5 Maret 2022 setelah pelaksanaan Khotmil Quran bil Ghoib. Sedangkan yang kedua adalah kitab Bulughul Marom yang dilaksanakan keesokan paginya pada Ahad, 6 Maret 2022. Khusus untuk pengijazahan kitab Bulughul Marom dilaksanakan secara atrof, atau hanya di bacakan beberapa hadits saja dalam satu bab karena mempertimbangkan durasi pengijazahan.

Selain sanad kitab Al Arbain An Nawawi dan Bulughul Marom juga diijazahkan sanad Hadits Musalsal bil Qurro’, Musalsal bil Mahabbah, Musalsal bil Awwaliyyah, dan juga Musalsal bil ru’yah. KH. Ahmad Marwazie dalam pengijazahan tersebut juga ditemani salah satu muridnya, Ustadz Muhammad Fadhil As Syatiri yang juga bertindak sebagai muqri’ kitab yang akan disanadkan.(MF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *