Kurban Kedua
(Fita Chusnaya)
Aku masih mengingat malam itu
Malam syahdu dengan gema takbir bersahut menyambut keagungan
Aku masih hafal dengan udara yang membelai malam itu
Udara dingin yang mengabarkan akan sepi di malam syahdu
Biarku ceritakan malam itu padamu,
Malam itu kudengar takbir menggema dari pengeras suara yang bertengger di menara masjid
Syahdu, damai, dan menggemakan keagungan
Tetapi di sudut ruang yang temaram
Aku sendiri, merindukanmu yang terbaring di ranjang pesakitan
Inginku berteriak pada semesta
Mengapa aku sendiri malam itu
Mengapa ia menjauhkanmu dari pandang mataku
Mengapa ketika semua tertawa aku harus menanggung derita
Dan itu malam kurban pertamaku tanpamu
Tanpa senyummu dan tanpa binar bening matamu
Namun kurban pertamaku tanpamu mengajarkan banyak hal padaku
Tentang kasih sayang tanpa pamrih
Tentang cinta yang menguatkan
Tentang kekuatan doa yang tiada tandingan
Dan kini kurban keduaku tanpamu
Namun malam itu tidak akan kembali pada kurban kedua ini
Kau jauh disana dengan senyum yang menyiratkan bahagia
Takkanku temukan kesedihan dalam kurban kedua
Kurban kedua penuh cinta
Kurban kedua yang mengajarkan segalanya
Semarang, 02 Juli 2022

