Puisi

Tersadar



Hari terus bergulir digantikan hari-hari
lain

Kemarin belum sempat aku menghormat jum’at

Kini sabtu sudah datang menuntut mendadak

Kemarin masih tahun seribu empat ratus
empat puluh tiga

Kini tahun baru kembali menyapa

 

Tahun berlalu berganti yang baru

Bulan berjalan meninggalkan kenangan

Hari berganti membawa sepi

 

Tersadar semakin singkat perjalanan
kehidupan

Masihkah ada keselamatan atas perbuatan

Ketika frasa tak mampu lagi menghiasi
ucapan

Haruskah aku menyambut tahun baru dengan
kemeriahan

Ataukah dengan renungan kesedihan

 

Selamat datang Tahun Baru Islam penuh
keagungan

Hima Ulya, 2022


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *