
MALAM
Ketika semburat cahaya merah menguasai wilayah barat
Kepak burung mulai menurunkan ritmenya
Dan para petani mulai membasuh kaki dan cangkulnya
Pertanda senja menggiring malam segera tiba dari ujung-ujung desa
Sayupku dengar suara-suara yang menggema
Menyerukan jiwa-jiwa yang kelana
Bersimpuh dengan segala raga
Menunduk dengan segala keluh dan nestapa
Haripun merangkak menghampiri gelap
Mata-mata mulai terkatup rapat
Mulut-mulut mengakhiri suara-suara
Malam yang senyap membuai mimpi
Ada sepasang mata masih saja terjaga
Dengan mulut tak henti merapalkan doa
Dengan Sang Kholiq, ia pun bermuka-muka ada semacam cahaya merajai jiwanya
Dan ia, sang pemenang pada malamnya
Kudus, 26 Januari 2022
Karya: Areta Etsa Faustina

