-
Merindu H²O
Netraku mengerjap Menyamakan cahaya yang masih remang di luar sana Sayup-sayup sholawat mulai terdengar dari corong pengeras yang bertengger di masjid Seok langkah sembari menerka ada keramaian apa di bawah sana Dan ternyata drama pagi hari di puncak komedi Banyak lakon pantomim dalam drama ini Hanya saja tanpa topeng putih juga lukisan hitam untuk mewakili peran Satu per satu kutatap sorot mata mereka Tentu saja banyak warna dalam kerling mata itu Bukan coklat, amber, atau hazel Namun warna ngresula atau nrima Pagi itu semuanya tentang dua warna itu Katanya siapa yang sabar dialah yang bertahan Seleksi alam istilahnya Sampai rindu itu menggebu Pagiku bukan lagi soal bunyi alarm yang tak…
-
MALAM
Ketika semburat cahaya merah menguasai wilayah barat Kepak burung mulai menurunkan ritmenya Dan para petani mulai membasuh kaki dan cangkulnya Pertanda senja menggiring malam segera tiba dari ujung-ujung desa Sayupku dengar suara-suara yang menggema Menyerukan jiwa-jiwa yang kelana Bersimpuh dengan segala raga Menunduk dengan segala keluh dan nestapa Haripun merangkak menghampiri gelap Mata-mata mulai terkatup rapat Mulut-mulut mengakhiri suara-suara Malam yang senyap membuai mimpi Ada sepasang mata masih saja terjaga Dengan mulut tak henti merapalkan doa Dengan Sang Kholiq, ia pun bermuka-muka ada semacam cahaya merajai jiwanya Dan ia, sang pemenang pada malamnya Kudus, 26 Januari 2022 Karya: Areta Etsa Faustina
-
Tersadar
Hari terus bergulir digantikan hari-hari lain Kemarin belum sempat aku menghormat jum’at Kini sabtu sudah datang menuntut mendadak Kemarin masih tahun seribu empat ratus empat puluh tiga Kini tahun baru kembali menyapa Tahun berlalu berganti yang baru Bulan berjalan meninggalkan kenangan Hari berganti membawa sepi Tersadar semakin singkat perjalanan kehidupan Masihkah ada keselamatan atas perbuatan Ketika frasa tak mampu lagi menghiasi ucapan Haruskah aku menyambut tahun baru dengan kemeriahan Ataukah dengan renungan kesedihan Selamat datang Tahun Baru Islam penuh keagungan Hima Ulya, 2022
-
Ramadhan Berlabuh
Telah aku nyalakan cahaya pelitadi masjid-masjid, bandarsah-bandarsah, zawiyah-zawiyah, padepokan-padepokandan tempat persembunyian para perindu Izinkan aku menyapamu dengan segenap jiwaku Semoga hari-harimu selalu baik, sambil berharap kau selalu dalam pelukan, kehangatan dan keberkatanSemoga hari-hari indah ini selalu kembalisepanjang tahun, sepanjang zaman, sepanjang hidup kitadan di dalamnya engkau selalu kuat, sehat dan damai Aku dengan segala kurangkuingin menyambutmudengan penuh semangat, tekad, dan hasrat Ramadan, selamat datang! (Muhammad Iqbal, 2022)